Seleksi dan Penempatan Tenaga Kerja
A. Pengertian Seleksi dan Penempatan
Menurut Sedarmayanti, seleksi adalah kegiatan
menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan. Jadi,
dapat disimpulkan seleksi adalah usaha pertama yang dilakukan
perusahaan untuk memperoleh karyawan yang kualifikasi dan kompeten yang akan
menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan. Seleksi bertujuan memutuskan masalah
apakah seorang pelamar diterima bekerja atau tidak.
Sedangkan, penempatan adalah suatu
rekomendasi atau keputusan untuk mendistribusikan para calon pada pekerjaan
yang berbeda-beda berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari
calon untuk berhasil pada setiap pekerjaan yang berbeda. Tugas dari penempatan
adalah untuk menilai para calon dan untuk mencocokkan kualifikasi mereka
dengan persyaratan yang telah ditetapkan semula dari setiap pekerjaan.
B. Proses Seleksi
Terdapat empat komponen
dalam suatu proses seleksi tersebut :
- Kuantitas (jumlah) tenaga kerja yang dibutuhkan,
- Standard kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan,
- Kualifikasi dari sejumlah calon tenaga kerja,
- Serangkaian alat-alat seleksi.
C. Syarat-Syarat Seleksi dan Penempatan
Seleksi dan penempatan
merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui apakah
pelamar diterima atau ditolak, atau jadi tidaknya penempatan pekerja pada
posisi yang baru. Efektifitas fungsi seleksi dan penempatan ditentukan oleh
beberapa syarat penting dan informasi yang dibutuhkan.
Syarat-syarat yang
dimaksud adalah:
- Informasi analisis jabatan, yang memberikan diskripsi
jabatan, spesifikasi jabatan dan standar-standar prestasi yang disyaratkan
setiap jabatan;
- Rencana-rencana sumber daya manusia, yang memberikan
informasi kepada manager tentang tersedia / tidaknya lowongan pekerjaan
dalam organisasi;
- Keberhasilan fungsi rekrutmen, yang akan menjamin
manager bahwa tersedia sekelompok orang yang akan dipilih.
D. Pengaruh nilai dan Terhadap Seleksi dan Penempatan
MSDM dalam evolusi teori
manajemen, yang dalam perkembangannya tercatat tiga model utama, yakni model
klasik, human relations, dan
manajemen sumber daya manusia. Nilai-nilai implikasinya dalam MSDM, pengaruh
lingkungan (nilai) terhadap MSDM, karena diakui bahwa segala fungsi/aktivitas
MSDM sangat sarat akan nilai. Secara eksklusif dan lebih jauh menguraikan nilai
affirmative action yang dipandang
sebagai manifestasi nilai keadilan sosial. Perencanaan sumberdaya manusia.
Analisa dan klasifikasi
pekerjaan, yang didahului dengan pengertian analisa pekerjaan, tujuan analisa
pekerjaan, yang diketahui terdapat kurang lebih 12 macam tujuan. Masalah
rekutmen, dimulai dari pengertian, maksud dan tujuan rekrutmen, alasan-alasan
dasar rekrutmen, rekrutmen dan pengaruh nilai, kerena dalam praktek aktivitas
rekrutmen ini ditandai oleh persaingan tiga nilai utama keadilan sosial
(termasuk affirmative action), efisiensi, dan daya tangkap politik. Masalah
seleksi dan penempatan, meliputi pengerian seleksi dan penempatan,
syarat-syaratnya, dan pengaruh nilai terhadap aktivitas seleksi dan penempatan.
Evaluasi pekerjaan dan kompensasi meliputi pengertian masing-masing, pengaruh
nilai dalam evaluasi dan kompensasi.
Penilaian perfomansi
pekerjaan, Produktivitas, Motivasi Kerja, Pelatihan dan Pengembangan, Hubungan
antara pekerja-manajemen, tindakan disiplin dan pengaduan yang dapat dilakukan
pekerja jika merasa tidak puas atas tindakan disiplin atau tindakan-tindakan
manajemen lainnya yang dianggap melanggar hak-haknya. Hak-hak pekerja, yang
menyoroti nilai pekerja publik, yang dijelaskan seberapa jauh para pekerja
mempunyai hak-hak tergantung pada nilai utama yang mendasari sistem pekerjaan
publik.
E.
Tes keabsahan (validasi)
dan bentuk keabsahan
Tes validasi adalah
penentuan cakupan apakah suatu alat seleksi bersesuaian dengan syarat
pekerjaan. Dimana terdapat 3 strategi validitas, yaitu:
- Empirical Validation,
ini dikenal dengan keabsahan kriteria (criterion
validation) yang menghendaki bahwa suatu angka test dalam pengertian
statistik dapat dikorelasikan secara signifikan dengan unsur penting dari
performansi kerja. Sehingga tes ini akan memakan waktu dan uang dan dapa
menjadi tidak praktis bagi organisasi yang mempekerjaan sedikit orang pada
suatu klas pekerjaan.
- Construct Validation,
adalah tes yang mengidentifikasikan ciri-ciri psikologis atau ketangkasan
yang dikaitkan dengan keberhasilan kinerja pekerjaan tersebut. Ini
membutuhkan jasa konsultan yang valid dan independen. Dan tes ini
merupakan metode pilihan untuk jabatan pemerintahan dalam rangka
peningkatan produktifitas dan kejelasan harapan kinerja.
- Content Validation,
tes ini menuntut adanya kualifikasi minimum yang logis yang dikaitkan
dengan kewajiban dari jabatan yang akan ditempati, standar kinerja
realistik, ketrampilan, pengetahuan sesuai dengan SKAs. Tes ini juga dapat
digunakan untuk kriteria seleksi dan promosi dengan mengukur kinerja
seorang pekerja.
F.
Metode-Metode Seleksi
dan Penempatan
Dalam proses seleksi adalah menetapkan kualifikasi minimal bagi
suatu jabatan melalui analisis jabatan ini berkaitan dengan metode-metode
tertentu yang di untuk mengukur kualifikasi-kualifikasi dari pelamar atau
pekerja. Ada (9) metode yang biasanya digunakan, yakni:
1.
Tinjuan Data Biografis
Tinjuan mengenai pendidikan dan pengalaman dari seorang pelamar,
melalui proses seleksi. Sekalipun pendidikan dan pengalaman bukan merupakan
kriteria yang penting, tetapi bisa digunakan untuk tujuan-tujuan penting lain.
2.
Tes ketangkasan
Tes ketangkasan tidak mahal secara relatif untuk di laksanakan dan
dicatat, dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.
3.
Tes kemampuan
Tes ini mengukur luasnya kemampuan umum atau
ketrampilan-ketrampilan yang berkaitan dengan tingkat kinerja pekerjaan melalui
empirical atau construct validation.
4.
Tes performansi
Semakin dekat test kemampuan merangsang tugas-tugas pekerjaan dan
konteks yang aktual. Test tersebut semakin menjadi test performansi.
5.
Referensi
Referensi merupakan metode seleksi yang penting, dipakai untuk
memeriksa pendidikan dan riwayat-riwayat atau untuk memperoleh keterangan
tentang kepribadian atau ketrampilan pelamar.
6.
Evaluasi performansi
Evaluasi performansi sebelumnya sering di pakai untuk menilai
potensi bagi penugasan kembali atau promosi, atau bahkan persyaratan bagi
lowongan promosi tertentu.
7.
Wawancara
Wawancara-wawancara akan memberikan kesempatan kepada organisasi
untuk mengamati kinerja atau penampilan seorang pelamar dan
ketrampilan-ketrampilan antar perorangan, dan untuk menanyakan hal-hal yang
tidak di muat dalam from-from lamaran.
8.
Pusat-pusat penilaian
Pusat-pusat penilaian berusaha untuk memperkenalkan beberapa
pelamar dengan keadaan-keadaan kerja yang merangsang supaya menekankan
kinerjanya pada tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerja.
9.
Masa percobaan
Masa percobaan memiliki faktor validitas dan reliabilitas yang
mungkin tinggi karena metode ini mengukur kinerja aktual pada kerja.
G. Kendala dalam Memilih Metode Seleksi dan Penempatan
Beberapa kesulitan dan
kendala dalam memilih diantara kesembilan metode seleksi dan penempatan, yaitu:
1.
Tingkat validitas yang
berbeda dan keterkaitan kerja yang berbeda;
2.
Masing-masing metode
mempunyai tingkat reliabilitas atau kekonsistenan angka bagi seorang pelamar
dibandingkan waktu;
3.
Metode tersebut
mempunyai tingkat biaya yang bervariasi, dari yang mulai tidak mahal hingga
biaya yang sangat mahal;
4.
Orientasi nilai
(efiensi, kepentingan, keadilan) dari sebuah organisasi juga mempengaruhi dalam
pemilihan metode seleksi dan penempatan.
H. Strategi Valiadasi Test
Rekrutmen dan seleksi
merupakan suatu tantangan tersendiri bagi para manajer dan direksi karena
sangat menentukan pencapaian tujuan perusahaan. Banyak masalha yang dihadapi
Indonesia yang terkait dengan lapangan/kesempatan kerja, misalnya suplai
angkatan kerja yang melebihi permintaan pasar kerja, masalah pengangguran,
masalah kualifikasi karyawan dan lain sebagainya. Dalam suatu perusahaan,
tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tercapainya
tujuan perusahaan. Dalam proses rekrutmen dan seleksinya perusahaan harus
menggunakan prosedur rekrutmen dan seleksi yang objektif, terperaya dan absah.
Oleh karena itu pihak perusahaan harus menentukan ragam pilihan strategis dalam
rekrutmen dan seleksi karyawan baru, antara lain:
- Perusahaan dapat membuat suatu pilihan strategis yang
berfokus pada pendekatan gender dan lingkungan sosial.
- Perusahaan dapat memilih karyawan baru (atau menyewa
tenaga kerja kurang terlatih atau yang terlatih dan professional).
- Perusahaan membuat keputusan dengan memperhatikan
anggaran yang tersedia untuk rekrutmen dan seleksi karyawan.
- Perusahaan dapat membuat suatu pilihan strategis untuk
mencari sumber tenaga kerja yang belum dimanfaatkan.
- Perusahaan membuat keputusan strategis dengan
memperhatikan kecanggihan teknologi dari cara baru rekrutmen dan seleksi.
Perusahaan dapat memilih
cara yang terbaik, yaitu apakah merekrut dan menyeleksi karyawan dari dalam dan
atau dari luar perusahaan.
SUMBER:
https://agamns.wordpress.com/2019/11/11/seleksi-tenaga-kerja-dan-penempatan/
http://destyaaramadhani.blogspot.com/2019/11/seleksi-tenaga-kerja-dan-penempatan.html
http://triaysslife.blogspot.com/2018/11/seleksi-tenaga-kerja-dan-penempatan-sdm.html
http://ayuaisyaha.blogspot.com/2019/10/seleksi-tenaga-kerja-dan-penempatan.html
Komentar
Posting Komentar