Perencanaan Sumber Daya Manusia
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Arti
dan Pentingnya Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia
akan dapat dilakukan dengan baik dan benar jika perencananya mengetahui apa dan
bagaimana sumber daya manusia itu. Sumber daya manusia merupakan kemampuan yang
dimiliki setiap manusia. SDM terdiri dari daya pikir dan daya fisik setiap
manusia. SDM menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang
dilakukan. Ini berarti peralatan yang andal/canggih tidak berarti apa-apa tanpa
peran aktif SDM.
Daya fisik sangat penting dan
merupakan penentu bagi seseorang untuk dapat mencapai cita-citanya. Manusia
adalah orangnya, sedangkan SDM adalah kemampuan totalitas daya pikir dan daya
fisik yang terdapat pada orang tersebut. Kualitas SDM harus ditingkatkan supaya
produktivitas kerjanya meningkat, sehingga hidup sejahtera tercapai. Hidup
sejahtera diartikan secara relatif dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dan
merasa aman dalam menikmatinya.
Pendekatan Sumber daya manusia
adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki tiap
individu. Pendekatan SDM dibedakan atas pendekatan mikro dan pendekatan makro.
a.
Pendekatan
Mikro
Pendekatan
mikro diartikan penganalisisan dan pengkajian sumber daya manusia dari ruang
lingkup yang lebih sempit dalam perusahaan. Masalah-masalah pokok yang
dianalisis dan dikaji pada pendekatan mikro, antara lain meliputi hal-hal
berikut.
·
Hubungan
dan peranan tenaga kerja dalam perusahaan.
·
Fungsi-fungsi
MSUM dalam perusahaan.
·
SDM
dipelajari dari sudut kepentingan perusahaan dan karyawan.
·
SDM
dipelajari dari produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
·
SDM
dikaji dari peraturan-peraturan perburuhan pemerintah. Pendekatan Makro
b.
Pendekatan
Makro
Pendekatan
makro atau ekonomi SDM, di mana SDM dikaji dan dianalisis secara luas dan
menyeluruh, baik nasional maupun internasional. Hal-hal pokok yang dikaji dan
dianalisis pada pendekatan makro ini, antara lain sebagai berikut.
·
Kualitas
dan kuantitas SDM yang tersedia.
·
Perbandingan
SDM dengan lapangan kerja yang ada.
·
Susunan
umur dan tingkat pendidikan SDM yang ada.
·
Tingkat
pertambahan penduduk dan penyebarannya.
·
Latar
belakang kultur, budaya, dan agama SDM yang ada.
·
Tingkat
produktivitas SDM yang ada.
·
Pendidikan
dan kesehatan SDM.
·
Disiplin
dan loyalitas SDM.
·
Kesadaran
membela negara dari SDM.
c.
Tenaga
Kerja
Tenaga
kerja adalah orang-orang/SDM yang telah dapat memenuhi syaratsyarat yang
ditetapkan dalam Undang-undang Perburuhan di negara bersangkutan. Tenaga kerja
dikelompokkan atas pengusaha, karyawan, dan penganggur. Pengusaha adalah
orang-orang yang memiliki perusahaan dengan menginvestasikan kekayaannya, dan pendapatannya
berasal dari laba perusahaan. Jadi, pendapatannya belum diketahul terlebih
dahulu. Karyawan adalah orang-orang penjual jasa dan pendapatannya merupakan
kompensasi yang besarnya telah diketahui terlebih dahulu. Karyawan terdiri dari
manajerial dan operasional. Manajerial adalah orang-orang yang mempunyai bawahan,
sehingga sebagian dari pekerjaan dapat didelegasikan kepada bawahannya untuk
dikerjakan. Operasional adalah orang-orang yang harus mengerjakan sendiri
pekerjaan yang didelegasikan kepadanya. Penganggur adalah orang-orang yang
tidak punya pekerjaan dan penghasilan. Jadi, kebutuhannya menjadi beban orang
yang bekerja.
d.
Perkembangan
Pendekatan SDM
Perkembangan
pendekatan SDM dipengaruhi kemajuan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan hak asasi
manusia. Pendekatan terhadap karyawan, antara lain sebagai berikut.
·
Karyawan
dianggap dan diperlakukan sebagai barang dagangan.
·
Karyawan
dianggap dan diperlakukan sebagai SDM.
·
Karyawan
dianggap sebagai mesin.
·
Karyawan
dianggap dan diperlakukan sebagai manusia.
·
Karyawan
dianggap dan diperlakukan sebagai partner.
2. Perencanaan
Sumber Daya Manusia
Perencanaan
merupakan masalah memilih, yaitu memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai
tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada, tanpa alternatif,
perencanaan pun tidak ada. Perencanaan Sumber Daya Manusia atau Human Resources
Planning disingkat PSDM merupakan fungsi pertama dan utama dari Manajemen
Sumber Daya Manusia. Perencanaan SDM diproses oleh perencana (planner) dan hasilnya menjadi rencana (plan). Dalam rencana ditetapkan tujuan
dan pedoman pelaksanaan serta menjadi dasar kontrol. Tanpa rencana, kontrol tak
dapat dilakukan, dan tanpa kontrol, pelaksanaan rencana baik ataupun salah
tidak dapat diketahui.
a.
Perencanaan
Sumber Daya Munusia
Perencanaan
sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan
kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya
tujuan. (Drs. Malayu S.P. Hasibuan 1990). Perencanaan SDM ini untuk menetapkan
program pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, darn pemberhentian
karyawan. Jadi, dalam rencana SDM harus ditetapkan semua hal tersebut di atas
secara baik dan benar.
b.
Tujuan
Perencanaan SDM
·
Untuk
menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan
dalam perusahaan.
·
Untuk
menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap
pekerjaan ada yang mengerjakannya.
·
Untuk
menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
·
Untuk
mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) sehingga produktivitas
kerja meningkat.
·
Untuk
menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan.
·
Untuk
menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian
karyawan.
·
Menjadi
pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal atau horizontal) dan pensiun
karyawan.
·
Menjadi
dasar dalam melakukan penilaian karyawan.
3. Metode,
Informasi, dan Peramalan PSDM
a.
Metode
PSDM
Metode
PSDM, dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah. Metode nonilmiah
diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi,
dan perkiraan-perkiraan dari perencanaannya saja. Rencana SDM semacam ini
risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya, timbul mismanajemen dan
pemborosan yang merugikan perusahaan. Metode Ilmiah diartikan bahwa perencanaan
SDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi, dan
peramalan-peramalan (forecasting)
dari perencananya. Rencana SDM semacam ini risikonya relatif kecil karena
segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.
b.
Job
Analysis
Job analysis memberikan informasi tentang
aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan
personalia, perilaku manusia, dan alat-alat yang dipergunakan. Job description memberikan informasi
tentang tugas-tugas dan tanggung jawab seorang pejabat pada suatu jabatan. Job specification memberikan informasi
tentang kualifikasi-kualifikasi SDM yang akan menjabat suatu jabatan. Job evaluation memberikan informasi
mengenai berat-ringannya pekerjaan, risiko pekerjaan, dan gaji jabatan. Job enrichment memberikan informasi
untuk memperkaya pekerjaan pada suatu jabatan tertentu yang sifatnya vertikal. Job enlargement memberikan informasi
untuk memperkaya jenis pekerjaan yang sifatnya horizontal. Work simplification memberikan informasi untuk spesialisasi
pekerjaan, karena perkembangan perusahaan.
c.
Organisasi
Organisasi
memberikan informasi tentang hal-hal berikut.
·
Tujuan
yang ingin dicapai, apakah laba atau memberikan pelayanan.
·
Jenis
organisasi, apakah organisasi lini, lini dan staf, fungsional, atau komite.
·
Dasar
pendepartemenan dan struktur organisasi.
·
Rentang
kendali setiap departemen/bagian.
·
Kepemimpinan
organisasi, individu, atau kolektif.
·
Jumlah
karyawan dan perincian manajerial dan operasional.
·
Jenis-jenis
authority yang didelegasikan dalam organisasi.
·
Tingkat-tingkat
posisi pejabat.
d.
Situasi
Persediaan Tenaga Kerja
Situasi
persediaan tenaga kerja memberikan informasi tentang hal-hal berikut.
·
Persediaan
tenaga kerja dan tingkat kemampuan SDM.
·
Jenis
jenis, susunan umur, tingkat pendidikan, serta penyebaran atau pemerataan
tenaga kerja.
·
Kebijaksanaan
perburuhan dan kompensasi pemerintah.
·
Sistem,
kurikulum, dan tingkat-tingkat pendidikan SDM.
e.
Peramalan
Perencana
SDM yang baik adalah jika ia dapat meramalkan masa depan dengan cara memproyeksikan
hasil analisis informasi yang diperolehnya. Peramalan biasanya untuk masa 5
tahun yang akan datang. Apabila ramalan-ramalannya mendekati kebenaran, rencana
itu baik dan benar, karena la dapat membaca situasi masa yang akan datang
dengan baik. Tujuan peramalan antara lain, untuk hal-hal berikut.
·
Meramalkan
kebutuhan dan persediaan tenaga kerja yang ada.
·
Meramalkan
kemajuan perusahaan dan teknologi sehingga harus dilaksanakan pelatihan dengan
kurikulum yang tepat.
·
Meramalkan
kemajuan pendidikan dan peningkatan kemampuan SDM.
·
Meramalkan
kebutuhan akan jenis-jenis kecakapan yang berlainan dan jenis SDM (pria-wanita)
pada masa yang akan datang.
·
Meramalkan
kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti usia, UMR, dan jam kerja.
4. Perencanaan
Prosedur dan Rencana SDM
Perencana (Planner) adalah orang, baik individu maupun kelompok, yang
memproses perencanaan (Planning) yang
hasilnya menjadi rencana (Plan).
Syarat-Syarat Perencanaan SDM, adalah sebagai berikut.
·
Harus
mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
·
Harus
mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
·
Harus
mempunyai pengetahuan luas tentang Job Analysis, organisasi dan situasi
persediaan SDM.
·
Harus
mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang
·
Mampu
memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
·
Mengetahui
secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
Prosedur
Perencanaan SDM
·
Menetapkan
secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
·
Mengumpulkan
data dan informasi tentang SDM.
·
Mengelompokkan
data dan informasi serta menganalisisnya.
·
Menetapkan
beberapa alternatif.
·
Memilih
yang terbaik dari alternatif yang ada menjadi rencana.
·
Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
a.
Rencana
SDM
Rencana
SDM harus baik dan benar, supaya pembinaan dan pengarahan karyawan efektifdan
efisien dalam melakukan tugas-tugasnya. Ciri-ciri SDM yang baik dan benar, antara
lain sebagai berikut.
·
Rencana
harus menyeluruh, jelas, dan mudah dipahami para karyawan.
·
Job description setiap personel jelas dan tidak
terdapat tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja.
·
Kualitas
dan kuantitas serta penempatan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Asas the right man in right place and the
man on the right job.
·
Rencana
harus secara jelas menetapkan hubungan kerja, saluran perintah, dan tanggung
jawab.
·
Rencana
harus fleksibel dalam pelaksanaannya, tetapi tujuan, pedoman, dan pola dasarnya
tetap.
·
Rencana
harus mengatur tentang mutasi (vertikal-horizontal), peraturan dan sanksi
hukuman, pengembangan, cara penilaian dan yang dinilai, dan lain-lain.
·
Dalam
rencana harus terdapat secara jelas hak dan kewajiban para karyawan.
·
Rencana
harus menjadi pedoman, kejelasan tugas pendorong semangat kerja karyawan.
·
Rencana
harus dapat digunakan menjadi alat kontrol yang baik.
b.
Jangka
Waktu Rencana
·
Rencana
jangka panjang, waktunya lebih dari S tahun, seperti rencana pensiun dan
lain-lain.
·
Rencana
waktu menengah, waktunya 3-5 tahun, seperti rencana promosi, demosi, dan
lain-lain.
·
Rencana
jangka pendek, waktunya 1-2 tahun, seperti rencana seleksi dan lain lain.
c.
Pentingnya
PSDM
PSDM
ini perlu untuk kepentingan perseorangan, perusahaan, dan nasional. Kepentingun
Perseorangun PSDM penting bagi setiap orang karena dengan PSDM la dapat
menetapkan tujuan yang ingin dicapainya. Untuk mencapai tujuan atau cita-cita
ini maka kegiatan-kegiatannya akan lebih terarah, efektif, dan efisien. Selain
itu, dapat menilai seberapa jauh tujuan yang telah dicapai setiap periode.
Contohnya, rencana pendidikan, karier, ekonomi, dan lain-lain.
d.
Kepentingan
Perusahaan
PSDM
ini sangat penting bagi setiap perusahaan (organisasi) untuk dapat meningkatkan
daya guna dan hasil guna dalani mencapai tujuan perusahaan. Dengan PSDM
kualitas, kuantitas, dan penempatan pegawai tepat sesuai kebutuhan perusahaan.
PSDM perusahaan juga akan dapat menilai apakah perusahaan maju atau tidak,
serta apakah kontrol karyawan dapat dilakukan.
e.
Kepentingun
Nasional
PSDM
bagi kepentingan nasional sangat penting karena kemajuan suatu negara terletak
pada keunggulan sumber daya manusianya. Semakin tinggi mutu SDMnya, kemajuan
negara akan semakin cepat pula. Oleh karena itu, pemerintah harus merencanakan
peningkatan mutu SDM supaya pembangunan negara berjalan lancar dan cepat. Tanpa
mutu SDM yang baik, sulit bagi negara untuk mencapai kemajuan yang cepat.
Peningkatan mutu SDM hanya dapat dilakukan dengan adanya PSDM yang baik dan
benar. Misalnya, PSDM di bidang pertambahan penduduk, kesehatan, pendidikan,
dan disiplin.
f.
Kendala-Kendala
PSDM
Kendala-kendala
PSDM, antara lain meliputi hal-hal berikut.
·
Standar
Kemampuan SDM
Standar kemampuan SDM
yang pasti dan akurat belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya
berdasarkan ramalan-ramalan (prediction) saja yang sifatnya subjekif. Hal ini
menjadi kendala yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara
pasti, seperti informasi energi mesin. Jadi, PSDM di bidang kemampuannya sulit
sekali, sehingga PSDM yang baik dan benar menghadapi kendala.
·
Manusia
(SDM)
Makhluk Hidup Manusia
sebagai makhluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini
menjadi kendala PSDM, karena itu sulit untuk memperhitungkan segala sesuatunya
dalam rencana. Misalnya, ia mampu tetapi kurang man melepaskan kemampuannya.
·
Situasi
SDM
Di kendala proses
perencanaan sumber daya manusia yang baik dan benar. Persediaan, mutu, dan
penyebaran penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan.
·
Kebijaksanaan
Perhuruhan Pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan
pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM
untuk membuat rencana yang baik dan tepat. Tantangan dalam PSDM bersifat
eksternal dan internal.
1)
Tantangan
Eksternal meliputi bidang ekonomi, sosial politik, perundang undangan,
teknologi, dan persaingan.
2)
Tantangan
Internal meliputi anggaran, estimasi produk dan penjualan, usaha, atau kegiatan
baru, dan sebagainya.
5. Perencanaan
Fungsi-Fungsi MSDM
Manajemen sumber daya
manusia oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi dengan tujuan sebagai
berikut.
·
Analisis
pembahasannya sisternatis, teratur, dan baik sehingga mudah dipahami.
·
Menjadi
pedoman bagi manajer dalam melaksanakan langkah-langkah kepemimpinannya di
bidang sumber daya manusia.agar setiap fungsi MSDM diterapkan dengan baik dan
tepat maka perlu perencanaan terlebih dahulu.
a.
Perencanaan
Organisasi
Organisasi sebagai
alat dan wadah orang-orang untuk bekerja sama, terintegrasi, terkoordinasi,
efektif, dan harmonis, perlu direncanakan terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu
direncanakan dalam pengorganisasian, antara lain sebagai berikut.
1)
Besar
kecilnya organisasi yang dibutuhkan, supaya efektif dan efisien membantu
tercapainya tujuan.
2)
Tipe
organisasi yang paling tepat, apakah organisasi lini, organisasi lini dan staf,
organisasi fungsional, atau organisasi komite.
3)
Hubungan-hubungan
dan saluran perintah serta tanggung jawab dalam organisasi.
4)
Struktur
(Organization Chart) dan jumlah
departemen/bagiannya.
5)
Job description untuk setiap jabatan, sehingga
tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas dapat dihindarkan.
6)
Rentang
kendall setiap departemen/bagian sesuai.
Apabila
perencanaan organisasi baik, organisasi akan berjalan efektif dan efisien
membantu tercapainya tujuan yang diinginkan.
b.
Perencanaan
Pengarahan
Pengarahan SDM perlu
direncanakan agar mereka bekerja giat, efektif, dan efisien membantu
tercapainya tujuan perusahaan. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengarahan
(directing) SDM, antara lain sebagai
berikut.
·
Peraturan-peraturan
perusahaan dan sanksi hukuman bagi yang melanggarnya.
·
Delegation of Authority, apakah desentralisasi atau
sentralisasi authority.
·
Cara
pelaksanaan komunikasi dan sinibolis komunikasi yang diberikan.
·
Alat-alat
motivasi dan cara-cara pemberiannya.
·
Pengaturan
pemberian insentif dan upah insentif.
c.
Perencanaan
Pengendalian
Pengendalian (controlling) SDM harus direncanakan
sebaik-baiknya, supaya pelaksanaan pengendalian efektif. Pengendalian harus
mengetahui sedini mungkin terjadinya kesalahan dan melakukan tindakan
perbaikan. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengendalian, antara lain
sebagai berikut.
1)
Sistem
dan poin-poin yang akan dinilai.
2)
Periode
dan proses pen ilaian yang akan dilakukan.
3)
Metode
penilaian yang akan diterapkan.
4)
Tindakan
hasil penilaian terhadap SDM.
d.
Perencanaan
Pengadaan
Pengadaan (procurement) SDM harus direncanakan
secara baik dan benar supaya kualitas dan kuantitas SDM sesual dengan kebutuhan
perusahaan. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengadaan SDM, antara lain
sebagai berikut.
·
Penentuan
jumlah dan kualitas SDM yang akan diperlukan.
·
Sumber
calon karyawan dan cara-cara penarikannya.
·
Dasar,
sistem, metode, dan tingkat-tingkat seleksi yang akan dilakukan.
·
Kualifikasi-kualifikasi
dan prosedur seleksi yang akan dilakukan.
·
Cara-cara
penempatan calon pegawai yang akan dilakukan.
e.
Perencanaan
Pengembangan
Pengembangan (development) SDM harus direncanakan
secara tepat supaya pengembangan dapat meningkatkan produktivitas karyawan masa
kini maupun masa depan. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengembangan SDM,
antara lain sebagai berikut.
1)
Tujuan
dan peserta pengembangan.
2)
Metode-metode
dan kurikulum pengembangan yang akan diberikan.
3)
Tolok
ukur metode pengembangan yang akan diterapkan.
4)
Dasar
penilaian dan unsur-unsur yang dinilai.
5)
Asas
dan dasar-dasar promosi karyawan.
6)
Biaya-biaya
pengembangan yang akan dikeluarkan.
7)
Penilai
dan ruang lingkup penilaian.
f.
Perencanaan
Kompensasi
Kompensasi (compensation) SDM perlu direncanakan dengan
baik, supaya dapat mendorong gairah kerja karyawan. Hal-hal yang harus
direncanakan dalam kompensasi, antara lain sebagai berikut.
·
Dasar,
sistem, dan metode kompensasi yang akan diberlakukan.
·
Kebijaksanaan
kompensasi yang akan diberlakukan.
·
Waktu
pembayaran kompensasi yang akan diterapkan.
g.
Perencanaan
Pengintegrasian
Pengintegrasian perlu
direncanakan sebaik-baiknya supaya karyawan termotivasi. Hal-hal yang perlu
direncanakan dalam pengintegrasian, antara lain sebagal berikut.
1)
Metode
pengintegrasian yang akan dilakukan.
2)
Alat-alat
dan jenis-jenis motivasi yang akan diberikan.
3)
Pemimpin
dan kesepakatan kerja bersama.
4)
Biaya-biaya
untuk alat-alat motivasi yang dikeluarkan.
h.
Perencanaan
Pemelilraraan
Pemeliharaan (maintenance) perlu direncanakan dengan
baik supaya labor turnover relatif
rendah. Hal-hal yang harus direncanakan, antara lain sebagai berikut.
·
Jenis-jenis
kesejahteraan ekonomis yang akan diberikan.
·
Jenis-jenis
kesejahteraan fasilitas yang akan diberikan.
·
Jenis-jenis
kesejahteraan pelayanan yang akan disediakan.
·
Biaya-biaya
yang akan dikeluarkan.
·
Cara
dan waktu pemberian kesejahteraan.
i.
Perencanaan
Kedisiplinan
Kedisiplinan sebagai
cerminan tanggung jawab karyawan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya.
Hal-hal yang harus direncanakannya, antara lain sebagai berikut.
1)
Peraturan-peraturan
perusahaan dan sanksi hukuman yang akan diberikan.
2)
Sistem
pengawasan yang akan diterapkan.
3)
Penyelesaian
persaingan konflik yang akan diberlakukan.
j.
Perencanaan
Pemberhentian
Pemberhentian (separation) SDM harus direncanakan
dengan sebaik-baiknya agar tidak menimbulkan kesulitan bagi perusahaan. Karena
cepat atau lambat semua karyawan akan berhenti dengan alasan } ang beraneka
ragam. Setiap karyawan yang berhenti akan membawa biaya (penarikan, seleksi,
pengembangan) yang merugikan perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberhentian SDM, antara lain sebagal berikut.
·
Penetapan
syarat-syarat status setlap karyawan dalam perusahaan (tetap, kontrak, percobaan,
dan lain-lain).
·
Merencanakan
peraturan-peraturan pemberhentian yang dikaitkan dengan status SDM dan alasanalasan
pernberhentiannya.
·
Merencanakan
persyaratan pensiun dan pembayaran uang pensiun dan atau pesangonnya.
·
Merencanakan
prosedur pemberhentian dengan tidak hormat.
6. Audit
SDM
Audit SDM merupakan
tindak lanjut dari realisasi perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan.
Audit SDM penting dan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui apakah para
karyawan bekerja dengan baik dan berperilaku sesuai rencana. Pelaksanaan audit
SDM ini sangat penting bagi perusahaan maupun bagi karyawan yang bersangkutan.
Kepentingan Audit bagi Perusahaan
·
Untuk
mengetahui prestasi karyawan.
·
Untuk
menetapkan besarnya kompensasi karyawan bersangkutan.
·
Untuk
mengetahui kreativitas dan perilaku karyawan.
·
Untuk
menetapkan apakah karyawan perlu dimutasi (vertikal atau horizontal) an atau
diberhentikan.
·
Untuk
mengetahui apakah karyawan itu dapat bekerja sama dengan karyawan lainnya.
a.
Kepentingan
Audit bagi SLIM
·
Untuk
memenuhi kepuasan ego manusia yang selalu ingin diperhatikan dan mendapat nilai/pujian
dari hasil kerjanya.
·
Karyawan
ingin mengetahui apakah prestasi kerjanya lebih baik daripada karyawan lainnya.
·
Untuk
kepentingan jasa dan promosinya.
·
Mengakrabkan
hubungan para karyawan dengan pimpinannya.
b.
Tujuan
Audit SDM
·
Untuk
mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
·
Untuk
mengetahul apakah semua karyawan dapat meyelesaikan job description-nya dengan
baik dan tepat waktu.
·
Sebagai
pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap karyawan.
·
Sebagai
dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau hukuman kepada setiap karyawan.
·
Sebagai
dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertikal (promosi atau demosi),
horizontal, dan atau alih tugas bagi karyawan.
·
Untuk
memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi kerja, dan disiplin karyawan.
·
Untuk
menghindari terjadinya kesalahan sedini mungkin dan tindakan perbaikannya dapat
dilakukan secepatnya.
·
Sebagai
dasar pertimbangan ikut sertanya karyawan mengikuti pengembangan (pelatihan
pendidikan).
·
Untuk
memenuhi ego dan kepuasan dengan memperhatikan nilai mereka.
·
Sebagai
pedoman yang efektif dalam melaksanakan seleksi penerimaan karyawan di masa
datang.
·
Sebagai
dasar penilaian kembali rencana SDM apakah sudah baik atau tidak, atau masih
perlu disempurnakan kembali.
c.
Pelaksanaan
Audit SDM
Pelaksanaan
audit SDM dilakukan oleh atasan langsung dan manajer urusan SDM, baik secara
individual maupun kolektif. Audit SDM dilakukan secara formal dan informal,
baik langsung maupun tidak langsung (laporan tertulis). Audit formal dilakukan
oleh atasan langsung atau orang yang dapat memberikan sanksi. Audit informal
dilakukan oleh masyarakat sehingga tidak dapat memberikan sanksi, tetapi
penilaiannya sangat objektif jadi perlu diperhatikan penilai formal sebagai
masukan. Audit SDM baru ada artinya jika ada tindak lanjut dari hasilnya. Hal
ini perlu supaya karyawan termotivasi untuk meningkatkan disiplin, semangat
kerja, dan perilakunya.
d.
Tindak
Lanjut Audit SDM
·
Apabila
nilai auditnya baik, diberikan kenaikan balas jasa (gaji dan atau kesejahteraan
karyawan), dipromosikan, dan atau penghargaan seperti bintang jasa, piagam, dan
lain-lain.
·
Jika
nilai auditnya kurang/jelek dikenakan hukuman seperti gajinya tidak dinaikkan, demosi,
dan atau diberhentikan.
e.
Ruang
Lingkup Audit SDM
Ruang
lingkup audit SDM, cara, sistem, metode penilaian, dan penilai harus
diinformasikan secara jelas kepada karyawan supaya mereka mengetahuinya. Ruang
lingkup audit SDM, yaitu what, why,
where, when, who, and how disingkat 5W + 1 H. What (apa) yang dinilai, yaitu prestasi kerja, perilaku, kesetiaan,
kejujuran, kerja sama, kepemimpinan, loyalitas saat sekarang, potensi akan
datang, sifat, dan hasil kerjanya. Why
(kenapa) dinilai, untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, kepentingan,
pengembangan, dan lainlain. Where (di
mana) dinilai, di dalam atau di luar pekerjaan. When (kapan) dinilai, yaitu secara periodik (formal) dan secara
terus-menerus (informal). Who (siapa)
yang menilai, yaitu atasan langsung, atasan dari atasan langsungnya, dan atau
suatu tim yang dibentuk di perusahaan. How
(bagaimana) penilaiannya, yaitu dengan metode tradisional atau metode modern.
Metode tradisional seperti ratingscale,
employer comparation, alternative ranking, paired comparation, dan
lain-lain. Metode modern seperti assesment
centre dan Management By Objective
atau Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBS = MBO).
Komentar
Posting Komentar